NAFSU DAN SETAN

1 komentar


Nafsu
adalah jiwa dalam kehidupan dunia. Begitu bayi lahir, ruh disebut nafsu. Selama masih berupa janin dalam kandungan ibu disebut ruh. Nafsu manusia di ilhami oleh kedua kekuatan. Pertama fujur ( kejahatan)  dan kedua, kekuatan itu yang baik dan yang jahat saling berlawanan.

Kekuatan kebaikan sumbernya agama, akal, dan kebijaksanaan. Sedangkan kekuatan kejahatan bersumber dari nafsu antara murka dan godaan setan. Karenanya, melakukan perbuatan jahat itu terkadang di dorong oleh nafsunya sendiri atau juga oleh bujukan dan rayuan setan. Nabi Adam dan istrinya, Hawa, melanggar larangan Allah karena bujuk rayu setan sehingga akhirnya nafsu kebendaannya condong untuk memperoleh apa yang di janjikan Iblis.

Memang nafsu manusia cenderung menyenangi maksiat, misalnya, mata ingin melihat yang haram. Nafsu seperti itu cocok dengan kebendaannya. Jadi, jangan hanya menimpakan setiap pelanggaran adalah karena kesalahan setan.

Setan datang kepada manusia, menggoda dan mendorong terus agar manusia dalam melihat yang baik menjadi buruk, dan sebaliknya yang buruk menjadi baik. Setan terus - menerus menggoda dengan tujuan agar seluruh manusia masuk Neraka. Setan lebih banyak menggoda kepada orang - orang beriman dan yang mampu mengendalikan nafsu.

Apabila nafsu sudah ditaklukkan dan di kuasai oleh setan,jika ia diajak kepada yang baik akan menentang dan menolaknya. Tetapi jika ajakan kepada yang jahat, tak kuasa untuk menolaknya. Nafsunya tak mampu lagi mencegah melakukan perbuatan jahat. Walaupun mengundang bahaya buat dirinya.

Setan itu  tugasnya ialah mengusahakan sebanyak mungkin manusia masuk neraka. Hal itu merupakan program kerja sejak nenek moyang makhluk jin pertama. Mereka merayu dengan segala cara, memperindah kehidupan dunia dan segala nafsu kebendaannya.
Berusaha agar manusia merupakan kebahagiaan akhirat yang abadi. Iblis pernah berkata kepada Tuhannya.
 Iblis menjawab:


" Karena engkau telah menghukum saya tersesat, saya akan menghalang - halangi menjalan dari jalan engkau yang lurus  " (  Al- A'raaf  : 16 )

Iblis berkata, " Ya Tuhanku, oleh sebab engkau memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka ( manusia) memandang baik ( perbuatan maksiat)  di muka bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba - hamba engkau yang mukhlis di antara mereka " ( Al - Hijr : 39 - 40) 

Iblis ( setan)  mengakui bahwa mereka tidak mampu mengusai hamba - hamba yang mukhlis. Kekuasaan setan tidak mampu mengalahkan Allah, sebab kekuasaan Allah adalah yang paling tinggi.

Keyakinan iblis yakni hidayah Allah adalah sukarela. Tetapi bagi mereka yang sudah di pilih Allah, tidak mungkin dapat di pengaruhi, apalagi dikuasai. Terhadap orang - orang bukan mukmin, dengan leluasa iblis mempengaruhi dan menguasai.

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar